Gerbang Sulawesi – Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 126 Kodim 1308/LB bersama Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Banggai, menggelar sosialiasi pendidikan politik kepada masyarakat Siuna, Kecamatan Pagimana, Senin (27/10/2025) siang.
Sosialisasi tentang stabilitas keamanan dan politik di buka Kepala Badan Kesbangpol Syaiduddin Muid, selaku pemateri Ws. Danramil 1308-07/Pagimana, Peltu Inf Yanto Balubi serta Kakesbang sendiri itu dihadiri Pj. Kades Sumirto Musa dan puluhan masyarakat setempat.
Kaban Kesbangpol Syaifuddin Muid menyampaikan sosialisasi kali ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menjaga kualitas demokrasi. Pasalnya, masyarakat masih perlu memperbaiki budaya dalam berpolitik. Salah satunya adalah praktik money politics. Banyak orang memilih kandidat bukan berdasarkan program yang ditawarkan, tetapi berdasarkan berapa nominal uang yang diberikan ke mereka.
“Masyarakat sering kali mencari kandidat yang memiliki uang. Budaya ini sangat merusak tatanan demokrasi kita,” katanya, ‘
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih mengedepankan kualitas demokrasi dan menghindari praktik-praktik yang merusak integritas proses pemilu.
Demikian pula dengan Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Banggai yang smapai saat ini masih menjadi masalah. Netralitas ASN yang seharusnya menjadi bagian dari prinsip demokrasi, masih sering terpengaruh oleh faktor-faktor politik.
Dalam proses Pemilu yang baru saja berlangsung, Syaifuddin, mengungkapkan bahwa secara umum, pelaksanaan Pemilu berjalan dengan baik. Proses pemilihan yang sukses, menurutnya, tercapai karena masyarakat datang untuk memilih dengan kebebasan penuh.
Sebelum menutup pesan, Syaifuddin berharap program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dapat menghasilkan hasil positif dan berkontribusi pada pembangunan infrastruktur yang semakin baik di desa-desa.
Danramil Peltu Inf Yanto Balubi, mengajak masyarakat untuk bersama-sama bergandengan tangan, mengesampingkan perbedaan politik, dan fokus pada pembangunan desa yang memiliki banyak potensi sumber daya alam.
Yanto juga mengingatkan bahwa desa-desa yang memiliki potensi besar tetap harus dijaga kondisinya agar tetap aman dan stabil. Tugas dari TNI dan Polri adalah untuk menjaga ancaman gangguan keamanan dan memastikan situasi tetap kondusif.
Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat desa seringkali mudah terprovokasi, misalnya oleh isu-isu terkait bantuan CSR, yang dapat menambah ketegangan di tingkat lokal.
“Harapan pemerintah dan TNI-Polri adalah untuk terus menciptakan lingkungan yang aman dan stabil. Stabilitas keamanan ini akan mendukung kesuksesan pembangunan desa dan menciptakan suasana yang kondusif untuk kemajuan bersama,” Tutup Yanto.





